Sajak Tersesat : Hanya Singgah, Bukan Menetap
Ya, mungkin perasaanku sekarang itu adalah sebuah angan-angan belaka
Kemungkinan perasaanku berbeda dengan kenyataan
Seberapa kuat aku menyimpan
Sejauh ribuan kilo meter aku tempuh
Seberapa lama aku bertahan
Tetapku tak bisa membohongi perasaanku
Kehadiranmu sekarang mungkin bagiku anugerah terindah
Tapi aku yakin anugerah ini akan menghilang dan pudar seperti
debu
Kehadiranmu yang singkat membuatku terpana
Terpana akan sosokmu yang menawan
Tapi, aku harus bisa mengontrol perasaan ini
Agar tidak menjadi sebuah lara dan tangisan hati
Aku harus sadar bahwa dia adalah milik orang lain
Tak pantasku mengucapkan rasa
Justru kehadiranmu membuatku luka
Ketika aku mulai nyaman denganmu
Ketika aku mulai percaya denganmu
Tapi, kamu lebih asyik dengan yang lain
Lalu, apa arti perhatianmu setiap waktu?
Lalu, apa arti ucapan sayangmu tempo itu?
Aku tak tahu bertahan sampai kapan menyimpan rasa ini
Malu tuk diungkapkan sakit hanya bertahan
Aku yakin dan percaya
Yang pada akhirnya pergi akan pergi entah sebab apa
Yang tinggal akan tetap bertahan tanpa perlu menjelaskan
kenapa
Dan tidak semua hal yang dipertemukan akan menetap
Terkadang cuman singgah dan memberikan sebuah pelajaran
0 Response to "Sajak Tersesat : Hanya Singgah, Bukan Menetap"
Post a Comment