Sajak Tersesat : Diam Dalam Sebuah Rasa

Sajak Tersesat : Diam Dalam Sebuah Rasa


Senja itu kamu datang kepadaku
Dengan raut muka penuh kesedihan dan kegundahan
Kamu tanya tentang keadaanku
Sambil memegang dahiku
Aku hanya bisa tersenyum sambil memandang wajahmu yang penuh kegelisahan

Berbunyi handphone ku
Satu pesan darinya
Jangan malu untuk cerita dengannya
Terucap sebuah kalimat yang membuatku jatuh cinta “ kamu penyemangatku “

Dibalik garang dan cueknya kamu masih ada perhatian untukku
Hari mulai larut malam
Kamu terus berusaha hadir
Tatapan matamu dengan sejuta kegelisahan dan kesedihanmu bukti pancaran  kasih sayangmu
Untuk diri yang rapuh ini

Setiap waktu bersamanya
Membuat hatiku malayang dilangit yang biru
Aku berjanji pada diriku untuk tidak pernah melupakan setiap momen indah disampingmu
Nyaman dan ingin bersadar dibahumu
Dan menceritakan apa yang kurasa

Oh Tuhan,
Tolong jaga dia dan bahagiakan hatinya
Sampaikan rasaku bahwa aku mencintainya
Aku tak bisa jauh darinya

Oh Tuhan, aku sekarang bingung linglung dengan  apa yang kurasa
Ya, aku memang sayang dan cinta dengan dia
Namun aku juga harus memedam rasa ini jauh kiloanmeter dalamnya
Dan aku sadar, bahwa aku bukan orang yang bisa membuatnya bahagia
Aku bisa  hadir dihidupnya bukan sebagai pacar melainkan  hanya sebatas teman
Tuhan, dekatkan aku  dengan dia disetiap harinya

Andaikan aku berani mengungkapkan rasa ini
Namun apalah dayaku yang tak sanggup untuk jujur dengan perasaan sendiri
Aku takut perhatian dan kasih sayangnya pudar tak berbekas lagi
Aku tak ingin ada kata pergi hilang dan lupakan

Sajak Tersesat Tulisanku adalah sebuah rasa yang tak bisa diungkapkan dengan ucapan

0 Response to "Sajak Tersesat : Diam Dalam Sebuah Rasa"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel