Sajak Tersesat : Februari

Sajak Tersesat : Februari


Hai Februari, terima kasih atas luka dan tangisan air mata
Terima kasih telah mengajarkan ikhlas dan bertahan
Terima kasih luka yang diberikan
 
Hai Februari, terima kasih mengajarkan aku berbohong
Berbohong menahan rasa sakit dan luka dalam dada
Aku tak tahu harus bagaimana untuk menutupinya
 
Hai Februari, terima kasih karena telah menghadirkan seseorang yang begitu istimewa
Seseorang yang bisa membuatku tersenyum
Seseorang yang kadang membuatku salah tingkah
Tapi, itu semua hanya fiktif belaka
 
Hai Februari, segera usai
Sudah cukup air mata yang mengalir yang menganggu ketenangan jiwa
Menyayat luka dan batin tersiksa
 
Hai Februari, terima kasih atas kenangan yang terlewatkan setiap harinya
Semoga kenangan itu bisa menjadi penyemangatku ketika aku terpuruk
Aku masih berusaha untuk tetap di sini
Bertahan dengan luka yang tersisa
Untuk menaburkan senyum bahagia
Sudah ya bercandanya terkait soal hati
 
Semoga bulan Maret, bulan yang penuh bahagia bukan tangisan air mata

Sajak Tersesat Tulisanku adalah sebuah rasa yang tak bisa diungkapkan dengan ucapan

0 Response to "Sajak Tersesat : Februari"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel