Sajak Tersesat : Sapa Untuk Merelakan


Sajak Tersesat : Sapa Untuk Merelakan

Haii bung,..
Apa kabar dengan hati
Apakah masih sama dengan hari-hari lalu ?
Apakah masih sama pula dengan doa-doa tempo hari yang engkau lambungkan
Atau sudah sirna diterpa oleh kenyataan

Kala itu kau datang,...
Sekilas tak ada yang berbeda masih tampak seperti hari biasanya
Dengan perasaan yang menggebu-gebu
Dan tentunya dengan raut muka yang penuh dengan kehangatan

Aku tahu,..
Memang selayaknya aku tidak membiarkan perasaanku menjadi liar seperti ini
Karna kutahu memang
Bukan aku saja seseorang yang merasakan demikian

Saya tidak marah dengan semesta
Karna semesta telah bekerja dengan semestinya
Sudah mempertemukan kita saja
Sudah menjadi kebahagiaan sesaat bagiku

Apa aku salah kalau jika aku meminta doaku tempo hari segera dikabulkan
Apa aku salah jika aku hanya ingin menuruti kemauan hati
Lalu kenapa sekarang kau enggan mendekat
Ternyata semesta sedang mengujinya

Jika benar kau hanya menyuguhkan kopi
Dan ternyata aku hanya menjadi tempat singgah mu

Tolong,...
Hentikan semua ini
Sungguh aku tak bisa untuk membohongi rasa



Sajak Tersesat Tulisanku adalah sebuah rasa yang tak bisa diungkapkan dengan ucapan

0 Response to "Sajak Tersesat : Sapa Untuk Merelakan "

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel