Sajak Tersesat : Hati Yang Tak Terarah

Sajak Tersesat : Hati Yang Tak Terarah


Hatiku bukan seperti bola basket yang bisa terpantul-pantul
Hatiku memang tak sekuat baja
Hatiku yang sedang rapuh akan hal cinta

Namun, hatiku semakin tak terarah jalurnya
Memaksakan untuk hadir untuk seseorang yang tak pernah ada
Memaksakan hati untuk peduli dengan seseorang yang tak pernah mempedulikan
Memaksakan hati untuk berjuang dan bertahan demi yang tak pernah berjuang

Berjalan dibelokan tajam dan aku tak bisa mengendalikan
Hatiku semakin tergoncang ketika kamu sudah tak menjalin hubungan
Karena sifat kegensian

Hatiku,
Stop untuk berjuang keras untuk orang yang selalu mencoba menjatuhkan mu
Stop untuk peduli dengan seseorang yang hanya membuat luka
Stop untuk bertahan untuk seseorang yang tak ingin bertahan denganmu

Hatiku,
Jangan pernah jatuh dilubang yang sama
Jangan menjadi lalat yang berpijak ditempat yang kotor
Jangan pernah menjadi pedang yang menyayat

Hatiku,
Kamu terlalu rapuh soal cinta
Kamu rapuh soal rasa
Kamu rapuh soal segalanya

Hatiku,
Terima kasih untuk senantiasa kuat
Walau raga sudah tak lagi mampu berdiri
Semakin berusaha aku semakin tak bisa
Semakin gundah

Hatiku yang tak terarah
Semoga cepat pada alurnya
Agar tak ada lagi perjuangan yang berakhir luka
Agar tak ada kepedulian yang membuat sirna

Hatiku kuatlah menghadapi 
Terpaan badai yang bisa memporandakan jiwa
Jadilah hati yang sejuk untuk semua orang
Sajak Tersesat Tulisanku adalah sebuah rasa yang tak bisa diungkapkan dengan ucapan

0 Response to "Sajak Tersesat : Hati Yang Tak Terarah"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel