Sajak Tersesat : Merelakanmu


Sajak Tersesat : Merelakanmu

Untukmu
Yang selama ini aku perjuangkan mati matian
Ternyata ia malah memilih memperjuangkan orang lain
Yang kau percayai sebagai dambatan hati
Lalu apa arti aku untukmu selama ini

Ia yang selama ini katanya peduli
Ia yang selama ini mau mendengar keluh kesah ku
Ia yang selama ini mau menuntunku kala gundah
Dan ia yang selama ini mengajakku berjalan beriringan
Ternyata kau hanyalah titipan Tuhan untuk sementara waktu

Kamu tau,
Setiap sudut pandanganku tak pernah enggan lepas darimu
Ya benar..hanya sekedar untuk memastikan apakah kau sedang tersenyum atau tidak
Bagiku senyummu adalah hal prioritas yang skrang telah pamit untuk pergi
Yang kudapati hanyalah lara
Kau sedang terlihat bahagia dengan orang lain
Dan itu ternyata bukan aku

Tak kan kubiarkan hatiku berkabung
Yang akan kulakukan untuk saat ini
Berjalan sendirian lalu melanjutkan mimpi mimpi ku yang tertunda
Karna merelakan kau, aku yakin akan lebih tenang
Setelah merelakan  justru aku lebih dekat dengan bahagia
 Mejemput bahagia adalah tujuan ku saat ini
Serta melupakanmu adalah kewajiban 

Tuan,
Aku paham siapa aku sekarang
Banyak hal sekarang yang berbeda
Jarak, sapaan, candaan dan hal hal lain yang sederhana
Seperti canggung untuk mengulanginya
Hanya doa yang bisa ku lambungkan tempo hari
Berharap Tuhan selalu menjaga mu setiap hari
Haii tuan..Aku rindu

Sajak Tersesat Tulisanku adalah sebuah rasa yang tak bisa diungkapkan dengan ucapan

0 Response to "Sajak Tersesat : Merelakanmu "

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel