Sajak Tersesat : Merelakanmu
Wednesday, August 26, 2020
Add Comment
Untukmu
Yang
selama ini aku perjuangkan mati matian
Ternyata
ia malah memilih memperjuangkan orang lain
Yang
kau percayai sebagai dambatan hati
Lalu
apa arti aku untukmu selama ini
Ia
yang selama ini katanya peduli
Ia
yang selama ini mau mendengar keluh kesah ku
Ia
yang selama ini mau menuntunku kala gundah
Dan
ia yang selama ini mengajakku berjalan beriringan
Ternyata
kau hanyalah titipan Tuhan untuk sementara waktu
Kamu
tau,
Setiap
sudut pandanganku tak pernah enggan lepas darimu
Ya
benar..hanya sekedar untuk memastikan apakah kau sedang tersenyum atau tidak
Bagiku
senyummu adalah hal prioritas yang skrang telah pamit untuk pergi
Yang
kudapati hanyalah lara
Kau
sedang terlihat bahagia dengan orang lain
Dan
itu ternyata bukan aku
Tak
kan kubiarkan hatiku berkabung
Yang
akan kulakukan untuk saat ini
Berjalan
sendirian lalu melanjutkan mimpi mimpi ku yang tertunda
Karna
merelakan kau, aku yakin akan lebih tenang
Setelah
merelakan justru aku lebih dekat dengan
bahagia
Mejemput bahagia adalah tujuan ku saat ini
Serta
melupakanmu adalah kewajiban
Tuan,
Aku
paham siapa aku sekarang
Banyak
hal sekarang yang berbeda
Jarak,
sapaan, candaan dan hal hal lain yang sederhana
Seperti
canggung untuk mengulanginya
Hanya
doa yang bisa ku lambungkan tempo hari
Berharap
Tuhan selalu menjaga mu setiap hari
Haii
tuan..Aku rindu
0 Response to "Sajak Tersesat : Merelakanmu "
Post a Comment