Sajak Tersesat : Untuk Apa Bertahan
Wednesday, July 8, 2020
Add Comment
Hati mana yang sanggup menahan luka sayatan
Melihat orang yang kita sayang pergi dengan yang lain
Aku yang selalu ada dan hadir disisimu
Ketika kamu terpuruk dalam keadaan
Tapi masih terlihat asing
Aku yang berjuang tapi aku juga yang luka
Aku lelah ku teramat lelah dengan perasaanku
Perhatianku padamu seluas samudera
Kasih sayangku padamu setinggi gunung jaya wijaya
Rasa cintaku menjulang setinggi angkasa
Semua itu percuma
Ya, cinta itu terkadang membutku bingung
Bingung membedakan apakah aku berharap atau kepedean saja
Memang aku sampai sekarang tak mampu untuk mengungkapkan
rasa
Karena aku sadar kamu sudah memilih dia
Yang telah bisa membahagiakan kamu dengan segala caranya
Sedangkan aku hanya apa
Manusia payah tanpa harga
Aku memang tipekal yang tak mampu membohongi rasa
Lebih baik kupendam rasa ini sedalam liang lahat
Yang sepi dan tak pernah dijamah orang
Ya, memang hatiku tak sekokoh seperti bangunan tingkat lima
Hati ku sangat rapuh ketika berhadapan dengan cinta
Semua perjuanganku itu terasa buta dimatamu
Tak ada nilai setitikpun atas semua yang telah kuberikan
padamu
Untuk apa aku mencintai orang yang tak cinta padaku
Untuk apa aku berikan kasih sayangku kepada orang yang tak
tepat untuk disayang
Semua harapanku telah sirna
Hanya butiran debu yang tersisa
Untuk apa aku bertahan
Bukankah bertahan itu sangat menyakitkan?
0 Response to "Sajak Tersesat : Untuk Apa Bertahan"
Post a Comment