Sajak Tersesat : Untuk Apa Bertahan


Sajak Tersesat : Untuk Apa Bertahan

Hati mana yang sanggup menahan luka sayatan
Melihat orang yang kita sayang pergi dengan yang lain
Aku yang selalu ada dan hadir disisimu
Ketika kamu terpuruk dalam keadaan
Tapi masih terlihat asing

Aku yang berjuang tapi aku juga yang luka
Aku lelah ku teramat lelah dengan perasaanku

Perhatianku padamu seluas samudera
Kasih sayangku padamu setinggi gunung jaya wijaya
Rasa cintaku menjulang setinggi angkasa
Semua itu percuma

Ya, cinta itu terkadang membutku bingung
Bingung membedakan apakah aku berharap atau kepedean saja

Memang aku sampai sekarang tak mampu untuk mengungkapkan rasa
Karena aku sadar kamu sudah memilih dia
Yang telah bisa membahagiakan kamu dengan segala caranya
Sedangkan aku hanya apa
Manusia payah tanpa harga

Aku memang tipekal yang tak mampu membohongi rasa
Lebih baik kupendam rasa ini sedalam liang lahat
Yang sepi dan tak pernah dijamah orang

Ya, memang hatiku tak sekokoh seperti bangunan tingkat lima
Hati ku sangat rapuh ketika berhadapan dengan cinta

Semua perjuanganku  itu terasa buta dimatamu
Tak ada nilai setitikpun atas semua yang telah kuberikan padamu
Untuk apa aku mencintai orang yang tak cinta padaku
Untuk apa aku berikan kasih sayangku kepada orang yang tak tepat untuk disayang

Semua harapanku telah sirna
Hanya butiran debu yang tersisa

Untuk apa aku bertahan
Bukankah bertahan itu sangat menyakitkan?
Sajak Tersesat Tulisanku adalah sebuah rasa yang tak bisa diungkapkan dengan ucapan

0 Response to "Sajak Tersesat : Untuk Apa Bertahan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel