Sajak Tersesat : Luka Kelam Yang Menyakitkan

Sajak Tersesat : Luka Kelam Yang Menyakitkan


Masih teringat jelas memori tentang masa lalu
Aku banting tulang demi sebuah impian dengan mu
Rela pergi ke tanah sebrang
Demi orang tua dan cita-cita kita berdua

Sedikit demi sedikti pundi terkumpul
Kita sudah merencanakan hal besar untuk hidup kita kelak
Saling percaya dan komunikasi
Komitmen berdua

Kita terhalang oleh jarak dan waktu
Hanya HP jadi teman kita berdua setiap malam

Tapi,
Tuhan berkehendak lain untuk jalan kita berdua
Yang mungkin tak pernah ku lupakan sampai akhir nafasku

Perjuanganku sia-sia
Hubungan kita kandas ditengah jalan
Karena suatu perbedaan yang tak bisa disatukan

Yang memicu kegagalan semuanya
Harapan kita berdua pupus
Bagai dihempas angin kencang dan tak tersisa

Semua rencana indah berdua pudar seketika
Cinta yang dulu kita bina sekarang menjadi luka
Aku yakin Tuhan memiliki rencana indah
Yang lebih indah dari kita berdua

Atau mungkin ini sebuah teguran untuk kita
Atau mungkin ini sebuah takdir yang nyata
Jika kita berdua tidak bisa mengarungi bahtera bersama
Sajak Tersesat Tulisanku adalah sebuah rasa yang tak bisa diungkapkan dengan ucapan

0 Response to "Sajak Tersesat : Luka Kelam Yang Menyakitkan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel